×

Iklan

Iklan

Wakil Bupati Humbahas pimpin Rapat Koordinasi dan Kunjungan Lapangan Rencana Budidaya Bawang Putih

Rabu, 07 Mei 2025 | Mei 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-08T04:39:01Z

HUMBAHAS,Suara Sumut News],- Wakil Bupati Humbahas Junita Rebekka Marbun,  SH., M.AP pimpin rapat koordinasi dan kunjungan lapangan rencana budidaya bawang putih di Ruang rapat Setdakab Humbahas Selasa 6 Mei 2025. Turut hadir dalam acara Direktur Air tanah dan Air baku kemen PU Ismail Widadi, mewakili Balai Riset dan Pengujian Tanaman (BRMP) Sayuran Kementan RI Agnofi M. Efendi, Mewakili Biroren Kementan RI Yulistiana, Asisten Pemerintahan dan Kesra Jaulim Simanullang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Martogi Purba, Asisten Administrasi Umum Tua Marsatti Marbun, Kadis Pertanian Junter Marbun, Kadis Kominfo Batara Franz Siregar, Kadis PMDP2A Maradu Napitupulu, Kadis PUTR Renward Henry, Camat Pollung Imron Banjarnahor, Kades Ria-Ria Jonperdianus Lumban Gaol Kades Parsingguran Nimrot Banjarnahor, Kades Hutajulu Manure Lumban Gaol,. Setelah rapat koordinasi dilanjutkan kunjungan lapangan ke Lokasi FE di Desa Hutajulu Kecamatan  Pollung.


Sambutan tertulis Bupati Humbang Hasundutan yang dibacakan oleh Wakil Bupati Humbahas Junita Rebekka Marbun, SH., M.AP disampaikan bahwa untuk mewujudkan swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan atau impor terutama komoditi tanaman hortikultura khususnya bawang putih pada tahun 2024 yang lalu Bapak Presiden Republik Indonesia telah menginstruksikan kepada bapak menteri pertanian untuk membudidayakan dan memproduksi kembali bawang putih. pengembangan komoditi bawang putih pada dasarnya perlu mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah, maupun swasta dengan memberikan edukasi dan pendampingan serta bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada kelompok tani penerima manfaat dan pelaksana kegiatan budidaya. 


Pada hari ini kita akan melaksanakan kegiatan rapat koordinasi budidaya bawang putih dan kunjungan lapangan di kawasan Food Estate (FE) Sumatera Utara  untuk merencanakan pengembangan budidaya bawang putih seluas 50 ha dalam rangka memenuhi target tanam dan kebutuhan bawang putih nasional tahun 2025. Pemkab Humbahas siap untuk mendukung pemenuhan benih bawang putih dan konsumsi melalui kegiatan penanaman bawang putih di kawasan Food Estate Sumatera Utara yang akan dilaksanakan oleh kelompok tani bersama dengan offtaker. 


Secara khusus Pemkab Humbahas mengucapkan terimakasih banyak dan memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada   Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia atas perhatian dan rencana bantuan sarana produksi pengembangan  bawang putih kepada kelompok tani dan offtaker. kami mengharapkan agar kedepannya Humbahas mampu sebagai penangkar benih bawang putih dan penghasil bawang putih konsumsi untuk mendukung swasembada bawang putih.


Direktur Hilirisasi Hasil Hortikultura Kementan RI Hotman Fajar Simanjuntak menjelaskan Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap impor bawang putih, dengan perkiraan 90-95% kebutuhan dalam negeri dipenuhi dari impor. sebenarnya target Menteri Pertanian dalam pengembangan bawang putih sebanyak 200 hektare di Sembalun Jawa Timur dan Temanggung Jawa Tengah, termasuk 50 ha (40 Ha pengembangan dan 10 ha untuk pembibitan) di Humbahas. 


Manajer FE Van Basten mengungkapkan bahwa skema budidaya saat ini yaitu lahan petani swadaya dan lahan budidaya kemitraan. Saat ini ada 7 mitra swasta investor/ offtaker bekerja sama dengan FE Sumut, dalam waktu dekat akan ada lebih dari 2 mitra swasta bergabung. Perlu perhatian tim pengelola selanjutnya untuk menjembatani kerja sama baru maupun eksisting 


Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pengembangan sentra Bawang Putih 50 ha terdiri dari 10 ha oleh Tim TSTH2 untuk perbenihan dan 40 ha oleh Tim FE/ Petani untuk konsumsi, dibutuhkan penjelasan skema kerja sama (termasuk off-taker), fasilitas pasca panen (khusus untuk bawang putih konsumsi), dan kecukupan saprodi budidaya (ex. lahan terbengkalai) yang sesuai SOP supaya tercapai target panen Bapak Mentan. Perlu dipastikan jaringan irigasi dapat aktif di lokasi pinggir sepanjang jalan utama, koordinasi dapat dilaksanakan antara petani dengan pemerintah untuk himbauan kehati-hatian dalam pengolahan tanah, tutupnya.  


(Rikjon]Diskominfo).

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update